J Kedokter Trisakti Mei-Agustus 2003, Vol.22 No.2Sindrom pernapasan akut parah (severe acute respiratory syndrome/SARS) : suatu epidemi baru yang sangat virulen Julius E Surjawidjaja Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti ABSTRACT The emergence of a new human infectious disease caused by a virus has been reported in patients in Asiaand North America. The disease was described as a rapidly progressive, sometimes fatal pneumonia that appearedto have arisen from Guangdong province in Southern China. The majority of patients were adults aged 25-70years, but few suspected cases have been reported among children aged under 15 years. In the beginning ofMarch 2003, the World Health Organization (WHO) issued a worldwide notice about the disease called thesevere acute respiratory syndrome (SARS) was later found caused by coronavirus. At the time of WHO notice,there were known SARS cases in China, Hongkong, Vietnam, Singapore and Canada. Since then SARS hasspread throughout the world and on May 3, 2003 there were 6,234 cases and 435 deaths in thirty countries.Key words: SARS, epidemic, coronavirus, fatalABSTRACT
Munculnya suatu penyakit infeksi baru yang disebabkan oleh virus dilaporkan menyerang penderita-penderita
di Asia dan Amerika Utara. Penyakit ini dilaporkan sebagai suatu radang paru (pneumonia) yangperkembangannya sangat cepat dan progresif serta sering bersifat fatal. Mayoritas penderita adalah orang-orangdewasa berumur antara 25-70 tahun, namun pada beberapa kasus tersangka, juga anak-anak berumur di bawah15 tahun. Pada awal bulan Maret 2003, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan suatu pengumumantentang penyakit tersebut yang disebutnya sebagai severe acute respiratory syndrome (SARS) yang beberapawaktu kemudian ditemukan disebabkan oleh coronavirus. Pada saat pengumuman WHO tersebut, kasus-kasusSARS dilaporkan dijumpai di Cina, Hongkong, Vietnam, Singapura dan Kanada. Sejak itu SARS telah berkembangmenyebar ke seluruh dunia dan pada awal Mei 2003 didapatkan 6.234 kasus dan 435 kematian di tigapuluhnegara.
Kata kunci: SARS, epidemi, coronavirus, fatal
PENDAHULUAN
Dalam beberapa dekade terakhir beberapa jenis
virus yang menyebabkan infeksi pada manusia
Pada tanggal 12 Maret 2003, Badan Kesehatan
muncul sebagai penyebab penyakit yang sangat
Dunia (World HealthOrganization/WHO)
mengkhawatirkan dan menimbulkan keprihatian
mengeluarkan suatu peringatan ke seluruh dunia
yang besar di kalangan kedokteran dan umat
tentang adanya suatu penyakit yang disebutnya
manusia. Beberapa di antaranya seperti virus HIV,
sebagai sindrom penapasan akut parah (severe acute
hepatitis F, Ebola, Hanta, dan Nipah, telah terbukti
respiratory syndrome/SARS).(1) Penyakit ini
menjadi sumber malapetaka baru semenjak penyakit
digambarkan sebagai radang paru (pneumonia)
pes dikenal sebagai penyebab kematian yang besar
yang berkembang secara sangat cepat, progresif dan
dan menyebarkan ketakutan yang luar biasa di
seringkali bersifat fatal, dan diduga berawal dari
suatu propinsi di Cina Utara yaitu propinsi
tinggi.(2) Kausa penyakit ini tidak diketahui.
dikeluarkan, kasus-kasus SARS diketahui telah
penderita (kasus indeks) dirawat di sebuah rumah
sakit di Hanoi, Vietnam, dengan demam tinggi,
Hongkong, Vietnam, Singapura dan Kanada.(2,3)
batuk-batuk kering, mialgia, dan sakit tenggorok
Sampai dengan tanggal 3 Mei 2003 telah ditemukan
ringan. Empat hari kemudian, penderita ini mulai
sebanyak 6.234 kasus (probable cases) dan 435
(6,97%) kematian di tigapuluh negara.(4) Sulit sekali
trombositopenia berat, dan tanda-tanda sindrom
untuk menentukan dengan pasti, berapa jumlah
gangguan pernapasan (respiratory distress
kasus, berapa negara yang terkena wabah SARS
syndrome) sehingga memerlukan alat bantu
dan berapa angka kematian, oleh karena gambaran
pernapasan (ventilator). Meskipun telah diberikan
penyakit ini setiap saat berubah dengan cepat.
terapi yang intensif, penderita meninggal pada
tanggal 13 Maret 2003 setelah dipindahkan ke
diketahui secara pasti cara peneyebaran virus
rumah sakit di Hongkong. Penderita ini datang ke
tersebut. Memang penularannya dari orang ke orang
melalui udara (droplets, sneeze atau cough), feses,
Hongkong. Pada tanggal 5 Maret 2003, tujuh
dan toilet yang terinfeksi. Masih menjadi pertanyaan
petugas kesehatan yang pernah merawat kasus
berapa lama virus mampu bertahan hidup di
indeks tersebut menderita penyakit yang sama.
lingkungan (door handles, countertops). Hasil
Penyakit tersebut timbul 4-7 hari setelah kasus
penelitian terakhir menunjukkan bahwa coronavirus
indeks tersebut masuk ke rumah sakit untuk dirawat.
mampu bertahan hidup di luar tubuh manusia
Sekitar dua minggu kemudian, telah tercatat 43
sampai satu minggu. Kerja sama yang dikoordinasi
kasus, 5 di antaranya membutuhkan ventilator dan
laboratorium di berbagai negara telah memberikan
Kesehatan Hongkong melaporkan adanya suatu
mengidentifikasi penyebab dari SARS. Pada saat
wabah penyakit pernapasan di satu rumah sakit
yang hampir bersamaan, laboratorium di Kanada
umum. Duapuluh petugas kesehatan mengalami
dan Pusat Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit
gejala penyakit yang sangat menyerupai flu. Hingga
di Amerika Serikat (Center for Disease Control /
awal April 2003, di Hongkong dijumpai 1.108 kasus
CDC) menyatakan bahwa suatu jenis coronavirus
dengan 35 kematian. Hongkong merupakan daerah
yang paling berat diserang oleh penyakit SARS.
Meskipun dalam beberapa dekade terakhir dari
Yang paling membingungkan adalah ditemukannya
abad yang lalu terdapat beberapa penyakit baru
268 kasus SARS yang mengelompok pada suatu
yang timbul, SARS harus ditanggapi sebagai suatu
semuanya berasal dari satu blok (blok E). Pola
internasional. Jika virus SARS bertahan pada
transmisi ini menunjukkan bahwa penyakit SARS
keadaannya seperti sekarang yaitu patogenitasnya
telah merambat keluar dari lingkungan petugas
yang tinggi serta penyebarannya yang sangat cepat,
kesehatan ke lingkungan masyarakat. Penyelidikan
maka SARS dapat menjadi penyakit baru yang
pertama pada abad 21 ini dengan keganasan yang
memberikan hasil, virus SARS tidak ditemukan
pada binatang-binatang seperti kecoa dan tikus. EPIDEMIOLOGI
pada tanggal 15 Maret 2003, dua di antara kasustersebut meninggal. Kasus-kasus ini dijumpai pada
Sekitar bulan Nopember 2002, dilaporkan dari
dua kelompok keluarga besar. Pada dua kelompok
propinsi Guangdong, Cina, adanya penderita-
ini, sedikitnya satu anggota keluarga tersebut pernah
penderita yang mengalami radang paru yang atipikal
berkunjung ke Hongkong dalam waktu satu minggu
dan sangat gawat serta tingkat penularannya
sebelum terjadi gejala-gejala penyakit. Sampai
pertengahan April 2003, telah dilaporkan ada 101
tidak dilakukan pemeriksaan autopsi dan 10 hari
kasus dengan 10 kematian. Kasus-kasus SARS
sebelum timbulnya gejala-gejala mengalami satu
yang dilaporkan dari Singapura hingga minggu ke
atau lebih pemajanan (exposure) berikut yaitu close
tiga bulan April 2003 adalah 186 kasus dengan 16
contact dengan seseorang yang merupakan suspect
atau probable case dari SARS, riwayat pernah
Ketika tim dari WHO pada awal bulan April
berkunjung ke daerah yang terjangkit SARS, tinggal
2003 melakukan penyelidikan di Cina, propinsi
di daerah yang terjangkit SARS. Seseorang
Guangdong, mereka menemukan adanya apa yang
merupakan probable case bila: i) suspect case
disebut sebagai super-spreaders, suatu istilah yang
dengan gambaran radiologi paru-paru (chest X-ray)
digunakan untuk mendeskripsikan individu dengan
menunjukkan infiltrat di kedua paru yang konsisten
dengan pneumonia atau respiratory distress
menyebarkan penyakit kepada sejumlah individu
syndrome (RDS), ii) suspect case yang positif
lain. Tidak diketahui apakah individu yang tergolong
ditemukan coronavirus SARS, dan iii) suspect case
dalam super-spreader tersebut mensekresi bahan
dengan hasil pemeriksaan autopsi konsisten dengan
infektif dalam jumlah sangat besar atau apakah ada
kelainan patologi dari RDS tanpa causa yang jelas.
faktor-faktor tertentu lain, mungkin dari lingkungan,
Penderita dikeluarkan dari survailens SARS bila
yang berperan dalam suatu fase perkembangan virus
diagnosis alternatif sudah terbukti.
sehingga mampu memperbesar tingkat transmisi
Alasan untuk tetap menetapkan definisi kasus
epidemiologi karena pada saat ini belum tersedia
kasus-kasus imported tidak menyebar lebih jauh,
uji laboratorium yang sahih dan konsisten untuk
wabah yang terjadi di Cina, Hongkong, Kanada,
mendeteksi infeksi dengan coronavirus SARS. Tes
Vietnam dan Singapura, telah menimbulkan banyak
antibodi masih belum positif setelah tiga minggu
keprihatinan dan kekuatiran di mana-mana.
atau lebih dan masih belum diketahui secara pastiapakah setiap penderita memberikan respon
DEFINISI KASUS
antibodi. Pemeriksaan spesimen dan reagensi yangoptimal untuk mendeteksi SARS masih belum
diketahui secara pasti. Mudah-mudahan dalam
waktu yang tidak terlalu lama sudah tersedia uji
ditetapkan definisi dari kasus SARS. Survailens
diagnostik yang sahih untuk menetapkan diagnosis
definisi kasus dilakukan berdasarkan data
epidemiologi dan klinik yang tersedia. Definisi kasusmerupakan pelengkap hasil pemeriksaan
CORONAVIRUS
laboratorium untuk menentukan diagnosa yangtepat. WHO(6) menetapkan seseorang merupakan
suspect case bila: i) setelah tanggal 1 November
dilakukan oleh laboratorium yang tergabung dalam
2002 mengalami panas >38° C dan batuk-batuk
jaringan kerja WHO terhadap berbagai virus yang
(cough) atau kesulitan bernafas (breathing
menyebabkan infeksi saluran napas mengarah pada
difficulty) dan 10 hari sebelum timbulnya gejala-
2 jenis famili virus yaitu paramyxovirus dan
gejala mengalami satu atau lebih pemajanan
(exposure) berikut yaitu close contact dengan
mempersempit pemeriksaan laboratorium kepada
seseorang yang merupakan suspect atau probable
kedua jenis virus tersebut dan sebagai hasilnya,
case dari SARS, riwayat pernah berkunjung ke
dinyatakan bahwa secara konsisten coronavirus
daerah yang terjangkit SARS, tinggal di daerah yang
ditemukan pada hampir setiap spesimen dari
terjangkit SARS, ii) seseorang yang menderita
penderita SARS yang diperiksa dari berbagai negara
gangguan pernapasan akut yang tidak jelas
dan dapat diisolasi dari biakan-sel.(7-9) WHO dengan
(unexplained acute respiratoryillness) dan
jejaring laboratorium-laboratorium di seluruh dunia,
meninggal setelah tanggal 1 November 2002, tetapi
mengusulkan nama “Urbani Strain” untuk
TGEV menyebabkan infeksi enterik zoonotik
penghormatan terhadap Dr. Carlo Urbani, peneliti
pada babi. Pada awal tahun 1980-an, PRCV muncul
di Eropa sebagai virus baru yang menyebar secara
peringatan kepada dunia akan adanya SARS di
Hanoi, Vietnam. Dr. Urbani meninggal karena
penyakit saluran pernapasan epizootik yang
penyakit SARS pada tanggal 29 Maret 2003 di
disebabkan oleh coronavirus dan menyerang
Coronaviridae, suatu virus yang besar, dan
manusia merupakan keadaan di mana coronavirus
mempunyai selubung (envelope). Selubung virus
yang infektif terhadap beberapa hewan mengalami
ini dipenuhi dengan tonjolan-tonjolan yang panjang
mutasi dan berevolusi untuk kemudian menjadi
berbentuk daun bunga (petal). Genom RNA
patogen terhadap beberapa kelompok hewan lainnya
coronavirus ini mempunyai ukuran 27-32 kb dan
merupakan genom yang terbesar di antara semuavirus yang ada. Genom virus ini beruntai tunggal
(single-stranded) dan membentuk suatunukleokapsid helikal yang fleksibel dan panjang. Nukleokapsid ini terletak di dalam suatu selubunglipoprotein yang terbentuk dari penggembunganmembran intraseluler.
Ada 3 kelompok serologis coronavirus yang
telah dikenali dan untuk setiap serogrup, virusdiidentifikasi sesuai dengan pejamu alamiahnya,dengan cara urutan (sekuens) nukleotidanya danhubungannya masing-masing secara serologis. Secara alamiah, kebanyakan coronavirusmenginfeksi satu jenis spesies saja atau beberapaspesies yang terkait erat. Replikasi virus in vivo
dapat terjadi secara tersebar (disseminated)
sehingga menyebabkan infeksi sistemik atau dapat
terbatas pada beberapa tipe sel (seringkali sel epitel
saluran pernapasan atau saluran cerna dan
makrofag) dan menyebabkan infeksi lokal. Seperti
halnya dengan kebanyakan virus-virus RNA,coronavirus memiliki frekuensi mutasi yang sangat
ASPEK KLINIS
besar. Dengan melihat panjangnya genom danfrekuensi kesalahan polymerase RNA dari virus-
Sekitar 80 klinisi dari 13 negara berpartisipasi
virus lain, genom RNA coronavirus agaknya
memiliki kumpulan titik mutasi pada setiap replikasi
RNA-nya. Analisis urutan (sekuens) nukleotida dari
mengenai berbagai aspek klinis dan terapi dari
berbagai isolate coronavirus menunjukkan suatu
SARS. Diskusi ini terfokus pada presentasi klinis
variabilitas sekuens yang dapat mempengaruhi
dari penyakit, perkembangan penyakit, indikator
replikasi virus dan patogenesisnya. Contoh yang
prognosis, kriteria pemulangan penderita dan
paling mencolok dalam hal mutasi dan secara
pengobatan penderita. Para klinisi itu sepakat
biologis mempunyai arti penting adalah munculnya
bahwa sekitar 10% penderita SARS mengalami
porcinerespiratory coronavirus (PRCV) dari
kemunduran dan memerlukan bantuan pernapasan
porcine transmissible gastroenteritis virus
secara mekanis. Penderita-penderita dalam
kelompok ini acapkali telah mempunyai penyakit
seringkali terjadi pada 3-4 hari setelah timbulnya
mortalitas pada kelompok ini tinggi. Berdasarkan
gejala penyakit. Fase respiratorik ini disifati oleh
pengalaman para klinisi dengan penderita-penderita
adanya infiltrat interstisial lokal yang kemudian
SARS, di ambil kesimpulan sebagai berikut:
berkembang menjadi infiltrat interstisial umum. Secara radiologis tampak daerah-daerah paru yang
Masa inkubasi
berawan. Beberapa gambar radiologis dari penderita
Masa inkubasi SARS secara tipikal adalah 2-
SARS stadium lanjut juga memperlihatkan daerah-
7 hari, meskipun demikian, beberapa laporan
daerah paru yang mengalami konsolidasi.
menunjukkan bahwa masa inkubasi ini bisa lebihpanjang sampai 10 hari. Setelah periode ini
Prognosis
Setelah terjadinya perubahan di paru, maka
perkembangan penderita SARS dapat dibagi dalam
Gejala klinis
2 kelompok, yaitu: (i) mayoritas penderita (80-90%)
Tampilan klinis penyakit ini secara relatif
menunjukkan tanda-tanda perbaikan pada hari ke-
konsisten untuk semua penderita di semua negara
6 atau 7, (ii) pada sebagian kecil penderita,
yang terkena. Gejala prodromal berupa demam
penyakitnya berkembang menjadi lebih gawat dan
tinggi mendadak, yang pada umumnya diikuti oleh
penderita menunjukkan tanda-tanda sindrom
sakit otot (mialgia), menggigil, tidak ada nafsu
makan, diare dan batuk kering (batuk non-
membutuhkan bantuan pernapasan mekanis.
produktif). Gejala lain seperti sakit kepala tidak
Walaupun angka kematian pada kelompok kedua
jarang dijumpai. Pada masa prodromal ini, beberapa
ini tinggi, tetapi ada sejumlah penderita yang dapat
penderita menunjukkan gejala pernapasan yang
bertahan dengan ventilator mekanis untuk beberapa
ringan. Setelah 3-7 hari, suatu fase gangguan
waktu yang lama. Kematian pada kelompok ini
saluran pernapasan bagian bawah mulai tampak
seringkali berhubungan dengan adanya penyakit-
dengan adanya batuk kering, non-produktif, dan
penyakit lain yang diderita penderita tersebut (faktor
sesak napas (dyspnea), yang dapat diikuti dengan
berusia di atas 40 tahun dengan penyakit lain, SARS
Gambaran darah
lebih sering berkembang menjadi penyakit yang
absolut limfosit seringkali menurun. Secarakeseluruhan, jumlah leukosit normal atau sedikit
LABORATORIUM
menurun. Pada puncak kelainan yang mengenaiparu, sekitar 50% dari penderita-penderita
menetapkan suatu jejaring (network) global yang
trombositopenia (50.000-150.000/mL).
meliputi 11 laboratorium terkemuka di seluruh dunia
sebagai upaya untuk meneliti tentang identifikasi
peningkatan kadar kreatin fosfokinase (sampai
dari kausa SARS. Laboratorium tersebut dipilih
setinggi 3.000 IU/L) dan hepatik transaminase (2-
6 kali lebih tinggi dari normal). Umumnya fungsi
kemampuan ilmiahnya yang menonjol, memiliki
fasilitas biosafety level III, dan dapatmenyumbangkan perangkat uji (batteryof tests) dan
Gambaran radiologis
eksperimen yang diperlukan untuk dapat memenuhi
Gambaran radiologis paru pada fase prodromal
postulat Koch dalam mengidentifikasi suatu
dan masa perjalanan penyakit mungkin tidak
penyakit. Jejaring ini dibentuk dengan menggunakan
menunjukkan kelainan (normal). Namun, pada
model dari network untuk influenza dengan suatu
sejumlah besar penderita, dijumpai kelainan
penekanan penting, yaitu model dan sistem yang
gambaran radiologis paru yang karakteristik,
ditetapkan untuk sebuah keadaan darurat kesehatan
dapat dengan cepat disesuaikan untuk kepentingan
keadaan lainnya. Kerjasama antar laboratorium dari
mendeteksi SARS, yaitu: (i) tes antibodi dengan
berbagai pusat ini sangat luar biasa dan belum
enzyme liked immunosorbent assay (ELISA), (ii)
tes antibodi dengan immunofluorescence assay
laboratorium yang selama ini umumnya sangat
(IFA), dan (iii) metode polymerase chain reaction
dirahasiakan oleh masing-masing laboratorium serta
sifat kompetitif di antara mereka, tidak lagi berlaku.
Anggota jejaring ini saling berbagi informasi dan
antibodi terhadap SARS. Tes ini dilaporkan baru
materi, seperti misalnya gambar- gambar mikroskop
pada hari ke-20 setelah timbulnya gejala klinis
elektron dari virus, sekuens materi genetik untuk
memberi hasil positif, oleh karena itu tidak dapat
identifikasi dan karakteristik virus, deskripsi
digunakan untuk mendeteksi kasus-kasus pada
eksperimen serta hasil-hasilnya. Pertukaran
berbagai bahan pemeriksaan (sampel) dari penderita
kesempatan untuk menyebarkan penyakit ke orang
atau bahan post-mortem untuk analisis laboratorium
lain. Tes IFA juga merupakan tes yang mendeteksi
acapkali terjadi. Kolaborasi ini telah memberikan
adanya antibodi. Tes ini juga relatif lambat.
hasil dalam identifikasi mikroorganisme yang
disangka menjadi penyebab penyakit SARS dan
untuk mendeteksi materi genetik dari virus SARS
menyumbangkan 3 jenis tes diagnostik laboratorium
sangat bermanfaat dalam mendeteksi infeksi
dalam waktu yang sangat singkat. Kecuali dari
sputum, para peneliti dalam grup jejaring itu juga
memberikan hasil negatif palsu sehingga dapat
menemukan bahwa virus penyebab SARS dapat
memberikan perasaan aman yang keliru karena
pula di isolasi dari plasma dan faeces.(7) Di dalam
dengan hasil negatif itu. Ada anggapan bahwa
plasma, virus ditemukan pada masa akut dalam
individu atau penderita yang bersangkutan tidak
konsentrasi yang amat rendah, sedangkan di feses
menderita SARS sehingga terjadi penyebaran
penyakit tanpa dapat dikendalikan. Tetapi akhir-akhir ini, para peneliti di laboratorium yang bekerja
TES DIAGNOSTIK
sama dengan WHO merasa optimis dapatmengembangkan tes PCR menjadi tes yang lebih
Kemampuan untuk mendeteksi seseorang yang
dapat diandalkan dan dipercaya. Di antaranya
terinfeksi virus SARS pada stadium dini merupakan
adalah laboratorium dari Bernhard-Nocht for
ukuran penting dari suatu alat uji. Deteksi dini dan
Tropical Medicine di Hamburg yang membuat suatu
keterandalan dalam deteksi virus SARS dari suatu
perangkat tes (kit) dengan sistem uji mutu (quality
bahan pemeriksaan akan sangat membantu petugas-
control) yang terkandung di dalam perangkat
petugas kesehatan dalam menentukan penderita
mana yang menampilkan gejala-gejala demam, danlain-lain yang mengarah ke SARS adalah benar-
PENATALAKSANAAN SARS
benar penderita SARS. Dengan demikian dengancepat penderita tersebut dapat diambil tindakan-
Status penderita sangat berperan terhadap
tindakan yang sesuai seperti misalnya isolasi
penatalaksaan yang akan diberikan. Pada suspect
penderita dan upaya-upaya lain yang sejalan dengan
dan probable cases tindakan yang dilakukan
prosedur pengendalian penyakit infeksi.
adalah:(12) i) isolasi penderita di Rumah Sakit, ii)
Perkembangan tes-tes diagnostik untuk SARS
pengambilan sampel (sputum, darah, serum, urin)
ternyata merupakan masalah yang lebih besar
dan foto toraks untuk menyingkirkan pneumonia
dibandingkan dengan apa yang diharapkan. Para
yang atipikal, iii) pemeriksaan hitung lekosit,
peneliti yang tergabung dalam jejaring kerja sama
trombosit, kreatinin fosfokinase, tes fungsi hati,
ureum dan elektrolit, C reaktif protein dan serum
mengembangkan tes-tes yang dapat digunakan
pasangan (paired sera), iii) saat dirawat berikan
untuk diagnosis SARS. Pada saat ini, ada 3 tes yang
antibiotika untuk pengobatan pneumonia akibat
lingkungan (community-aquired pneumonia)
Rose D, Green K, et al. 2003. Identification of
termasuk penumonia atipikal, iv) pada SARS
severe acute respiratory syndrome in Canada. N
berbagai jenis antibiotika sudah digunakan namun
Engl J Med 348. Available from URL: http://
sampai saat ini hasilnya tidak memuaskan, dapat
www.nejm.org. Accessed April 10, 2003.
diberikan ribavirin dengan atau tanpa streoid, dan
World Health Organization. Cumulative number
v) perhatian khusus harus diberikan pada tindakan
of reported probable cases of severe acuterespiratory syndrome (SARS). Geneva: World
yang dapat menyebabkan terjadinya aerolization
Health Organization; 2003. Available from URL:
http://www.who.int/csr/sarscountry/2003_5_03/
bronkoskopi, gastroskopi yang dapat mengganggu
en/print.html. Accessed May 4, 2003.
sistem pernapasan. Berbagai upaya pengobatan
World Health Organization. Coronavirus never
dengan antibiotika telah di coba pada penderita-
before seen in humans is the cause of SARS.
penderita SARS. Oseltamivir secara oral bersama-
Geneva: World Health Organization;.2003.
sama dengan antibiotika berspektrum luas dan
mediacentre/release/2003/pr31/print.html.
rekomendasikan, juga memberikan hasil yang
kurang meyakinkan.(7) Pada saat ini, penanganan
World Health Organization. Case definitions for
penderita SARS yang dianggap paling penting
surveillance of severe acute respiratory syndrome
adalah terapi suportif, yaitu mengupayakan agar
(SARS). Geneva: World Health Organization.
penderita tidak mengalami dehidrasi dan infeksi
Available from URL: http://www.who.int/csr/sars/
casedefinition/en/print.html. Accessed April 29,2003. KESIMPULAN
Ksiazek TG, Erdman D, Goldsmith C, Zaki SR,Peret T, Emergy S, et al. A novel coronavirus
Jumlah kasus dan kematian SARS semakin hari
associated with severe acute respiratory syndrome.
semakin meningkat, walaupun di beberapa negara
N Engl J Med 2003; 348. Available from URL:
seperti Kanada, Vietnam, dan Singapura sudah
http://www.nejm.org. Accessed April 30, 2003.
mencapai puncaknya. Pembuatan vaksin yang
Drosten C, Gunther S, Preiser W, van der Werf S,Brodt H-R, Becker S, et al. Identification of a novel
efektif masih memerlukan waktu yang tidak sedikit
coronavirus in patients with severe acute
sekitar 2-3 tahun lagi. Strategi yang diperlukan saat
respiratory syndrome. N Engl J Med 2003; 348.
Available from URL: http://www.nejm.org.
pencegahan. Untuk mencegah penyebaran SARS
ke negara-negara maju para pekerja asing di negara-
Peiris JSM, Lai ST, Poon LLM, Guan Y, Yam
negara yang terkena SARS dianjurkan untuk tidak
LYC, Lim W et al. Coronavirus as a possible cause
kembali ke tanah airnya. Semoga dengan upaya
of severe acute respiratory syndrome. Lancet
pencegahan yang semakin baik epidemi SARS tidak
akan berkembang menjadi suatu pandemi.
10. Laude H, van Reeth K, Pensaert M. Porcine
respiratory coronavirus: molecular features and
Daftar Pustaka
virus-host interaction. Vet Res 1993;24: 125-50.
11. World Health Organization. 2003. Status of
World Health Organization. WHO issues global
diagnostic test, significance of “super-spreaders”,
alert about cases of atypical pneumonia: cases of
severity respiratory ilness may spread to hospital
Surveillance and Response. Available from URL:
staff. Geneva: World Health Organization; 2003.
http://www.who.int/csr/sars/en/print.html.
mediacentre/release/2003/pr22/en/print.html.
12. World Health Organization. Management of
severe acute respiratory syndrome (SARS).
Geneva: World Health Organization; 2003.
respiratory syndrome (SARS). Wkly Epidemiol
Available from URL: http://www.who.int/csr/sars/
management/en/print.html. Accessed May 1,
Poutanen SM, Low DE, Henry B, Finkelkstein S,
Click Bond - CB200 Adhesive - Material Safety Data Sheet 1. CHEMICAL PRODUCT AND COMPANY IDENTIFICATION Product Name: CB200 Product Use/Class: ADHESIVE EMERGENCY TELEPHONE #: (800) 255-3924 (CHEM•TEL) OUTSIDE NORTH AMERICA #: (813) 248-0585 CALL COLLECT PREPARED BY: Engineering Dept. (775) 885-8000 2. COMPOSITION/INFORMATION ON INGREDIENTS Less Than TLV-TWA TLV-STEL PEL-TW
Clarification of hypertension – Diagnosis of primary hyperaldosteronism Marc Beineke The significance of the aldosterone/renin ratio (ARR) in the diagnosis of normo- alaemic and hypokalaemic primary hyper- aldosteronism, the most common causes of secondary hypertension Epidemiology of primary On the basis of the new data, which were ob- hyperaldosteronism tained